Sabtu, 10 November 2012

10 Ciri-Ciri Cowok Jatuh Cinta Sama Cewek



Yang namanya manusia, pastilah ada cinta di mana-mana. Mau di keluarga, mau di kalangan teman-teman, ataupun cinta di pasangan masing-masing. Bagaimana sih caranya untuk tahu apa itu Cowok sedang jatuh cinta sama kamu atau tidak?
Berikut ini adalah 10 ciri-ciri Cowok yang sedang jatuh cinta dengan seorang Cewek:

1. Memberikan perhatian lebih

Si Cowok akan memberikan perhatian lebih terhadap kamu dibanding terhadap orang-orang lain. Biasanya, teman-teman kamu akan lebih bisa merasakan ini daripada kamu sendiri. Misalnya, di saat kamu sedang menggigil kedinginan karena cuaca sedang buruk, dia akan menjadi orang pertama yang menawarkan jaketnya untuk kamu. Di saat kamu sedang sakit, dia akan menjadi orang pertama yang menawarkan bantuan atau membelikan kamu makanan. 


2. Meluangkan waktunya untuk kamu

Cowok yang mencintai kamu selalu ingin berada didekat kamu. Hal ini akan terlihat jelas, apalagi kalau dia bisa meluangkan waktunya untuk sesuatu yang dia sebenarnya tidak suka lakukan. Padahal kamu tau kalau dia sebenarnya tidak suka shopping, tapi dia mau meluangkan waktunya untuk menemani kamu belanja ke shopping mall. 


3. Menerima kamu apa adanya 

Orang yang mencintai kamu selalu menerima kamu apa adanya. Mau kamu itu segemuk apapun, sebau apapun, ataupun sejorok apapun, dia pasti tetap bisa menerima kamu dan tidak mengutarakan komen apapun untuk merubahnya. Bagi dia, itu adalah hal unik dari kamu.

4. Lebih romantis terhadap kamu

Orang yang sedang jatuh cinta sama kamu, dia pasti akan lebih ber-romantis-ria bersama kamu. Contohnya, dia mungkin akan mengirimkan sms seperti "Selamat pagi", "Selamat malam", "Selamat tidur". 


5. Mau tau segalanya tentang kamu setiap saat

Selalu aja nih Cowok mau tau kegiatan kamu sehari-hari. "Hari ini gimana di kantor?" atau mungkin "Nanti ada acara apa?" Semuanya itu adalah hal-hal yang dia ingin tau tentang kamu, kegiatan kamu sepanjang hari, maupun untuk acara ke depan. 


6. Selalu mengingat hal-hal kecil tentang kamu
Orang yang mencintai kamu selalu mengingat tiap kata2 yang kamu ucapkan bahkan mungkin kata2 yang kamu sendiri lupa pernah mengatakannya kepada dia. Tapi dia akan ingat akan hal-hal kecil yang kamu katakan maupun lakukan. 


7. Selalu menganggap kamu adalah Cewek satu-satunya untuk dia 

Si Cowok tidak akan mendekati Cewek lain jikalau dia sedang jatuh cinta sama kamu. Cowok yang melirik Cewek lain tidak mungkin sedang jatuh cinta, itu namanya Cowok yang lagi bingung. Setiap kali dia ingin keluar makan, dia selalu telpon kamu, ngajak kamu, dan menelpon kamu pertama daripada menelpon Cewek lain. SMS dari kamu selalu dia simpan malahkan menghapus SMS orang lain jika inbox dia sudah penuh. 


8. Tidak akan gampang membuat janji kepada kamu

Cowok yang mencintai kamu tidak akan gampang untuk membuat janji. Dia akan lebih hati-hati untuk menyiapkan semuanya untuk kamu. Jika dia tidak yakin akan sesuatu, dia tidak akan gampang untuk menjanjikannya. Bukan karena dia adalah Cowok yang tidak bisa dipercayai, tapi justru dia ingin kamu mempercayainya. Dia sedang berhati-hati supaya tidak mengecewakan kamu. 


9. Tidak akan mau menyusahkan kamu

Kamu sedang butuh sesuatu, dia akan selalu menawarkan bantuan untuk kamu tanpa kamu minta. Dan jika kamu sedang di dalam kesusahan, dia akan mencari jalan untuk meringankan beban kamu. Dia akan menyuruh kamu untuk tidak mengkuatirkan apapun karena dia telah memikirkan penyelesaiannya untuk kamu. 


10. Tidak punya alasan untuk mencintaimu

"Kenapa kamu sayang aku?" Cowok yang mencintaimu tidak akan bisa menyebutkan mengapa dia mencintaimu. Cinta itu bagaikan sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Itu adalah hal yang hanya bisa dirasakan. Kalau dia mulai mengatakan "Karena kamu cantik!" Wah, itu namanya gombal! Jangan mau percaya kalau dia mengatakan hal-hal yang muluk-muluk.

Jumat, 09 November 2012

Sejarah Agama Kristen Protestan


“SEJARAH AGAMA KRISTEN PROTESTAN”

A.    Sejarah Agama Kristen Protestan di Dunia

Berawal dari dunia Katholik yang memberikan kekuasaan yang begitu besar kepada Paus ternyata menimbulkan masalah. Terutama dari kalangan raja-raja yang merasa tersaingi khususnya dalam hal kekayaan. Disamping itu beberapa factor lain seperti factor ekonomi, politik, nasionalisme, paham individualism Renainsans, dan keperhatinan yang semakin meningkat terhadap penyalahgunaan wewenang gereja, semua itu memang peranan penting terhadap timbulnya perpecahan agama Roma Khatolik. Puncak krisis gereja Khatolik Roma adalah ketika Paus Leo X menganjurkan penjualan surat-surat penebusan dosa secara besar-besaran untuk mengisi kas gereja.
Anjuran Paus Leo X ini ditentang oleh seorang rahib bernama Luther (1483-1546 M). Dua tokoh lainnya yaitu Zwingli (1484-1531M), dan Jhon Calvin (1509-1564 M) mengikuti Luther untuk menentang gereja dengan mengadakan gerakan yang dikenal dengan “Reformasi”.
Reformasi Protestan adalah gerakan reformasi umat Kristiani Eropa yang menjadikan Protestantisme sebuah cabang tersendiri dalam Agama Kristen pada masa itu. Gerakan ini bermula pada 1517 tatkala Martin Luther mempublikasikan Sembilan Puluh Lima Tesis, dan berakhir pada 1648 dengan Perjanjian Westphalia yang meredakan Perang agama di Eropa.
Reformasi Protestan lahir sebagai sebuah upaya untuk mereformasi Gereja Katolik, diprakarsai oleh umat Katolik Eropa Barat yang menentang hal-hal yang menurut anggapan mereka adalah doktrin-doktrin palsu dan malapraktik gerejawi — khususnya ajaran dan penjualan indulgensi, serta simoni, jual-beli jabatan rohaniwan — yang menurut para reformator merupakan bukti kerusakan sistemik hirarki Gereja, termasuk Sri Paus.
Para pendahulu Martin Luther mencakup John Wycliffe dan Jan Hus, yang juga mencoba mereformasi Gereja Katolik. Reformasi Protestan berawal pada 31 Oktober 1517, di Wittenberg, Saxonia, tatkala Martin Luther memakukan Sembilan Puluh Lima Tesis mengenai Kuasa dan Efikasi Indulgensi pada daun pintu Gereja Semua Orang Kudus (yang berfungsi sebagai papan-pengumuman universitas pada masa itu), tesis-tesis tersebut memperdebatkan dan mengkritisi Gereja dan Sri Paus, tetapi berkonsentrasi pada penjualan indulgensi-indulgensi dan kebijakan-kebijakan doktrinal mengenai Purgatorium, Pengadilan Partikular, Mariologi (devosi pada Maria, ibunda Yesus), perantaraan-doa dan devosi pada Orang-Orang Kudus, sebagian besar sakramen, keharusan selibat bagi rohaniwan, termasuk monastisisme, dan otoritas Sri Paus. Reformator-reformator lain, seperti Ulrich Zwingli, segera mengikuti teladan Martin Luther.
Akan tetapi selanjutnya para reformator berselisih faham dan memecah-belah pergerakan mereka menurut perbedaan-perbedaan doktrinal — pertama-tama antara Luther dan Zwingli, kemudian antara Luther dan John Calvin — akibatnya terbentuklah denominasi-denominasi Protestan yang berbeda-beda dan saling bersaing, seperti Lutheran, Reformed, Puritan, dan Presbiterian. Sebab, proses, dan akibat reformasi agama berbeda-beda di tempat-tempat lain; Anglikanisme muncul di Inggris dengan Reformasi Inggris, dan banyak denominasi Protestan yang muncul dari denominasi-denominasi Jerman. Para reformator turut mempercepat laju Kontra Reformasi dari Gereja Katolik. Reformasi Protestan disebut pula Reformasi Jerman atau Revolusi Protestan.

B.     Sejarah Agama Kristen Protestan di Indonesia

Kristen Protestan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Belanda pada abad ke-16 M dengan pengaruh ajaran Calvinis dan Lutheran. Wilayah penganut animisme di wilayah Indonesia bagian Timur, dan bagian lain, merupakan tujuan utama orang-orang Belanda, termasuk Maluku, Nusa Tenggara, Papua dan Kalimantan. Kemudian, Kristen menyebar melalui pelabuhan pantai Borneo, kaum misionarispun tiba di Toraja, Sulawesi. Wilayah Sumatera juga menjadi target para misionaris ketika itu, khususnya adalah orang-orang Batak, dimana banyak saat ini yang menjadi pemeluk Protestan.
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda. Pada 1965, ketika terjadi perebutan kekuasaan, orang-orang tidak beragama dianggap sebagai orang-orang yang tidak ber-Tuhan, dan karenanya tidak mendapatkan hak-haknya yang penuh sebagai warganegara. Sebagai hasilnya, gereja Protestan mengalami suatu pertumbuhan anggota, sebagian besar dari mereka merasa gelisah atas cita-cita politik partai Islam.
Protestan membentuk suatu perkumpulan minoritas penting di beberapa wilayah. Sebagai contoh, di pulau Sulawesi, 17% penduduknya adalah Protestan, terutama di Tana Toraja dan Sulawesi Tengah. Sekitar 65% penduduk di Tana Toraja adalah Protestan. dibeberapa wilayah, keseluruhan desa atau kampung memiliki sebutan berbeda terhadap aliran Protestan ini, seperti Adventist atau Bala Keselamatan, tergantung pada keberhasilan aktivitas para misionaris.
Di Indonesia, terdapat dua provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua dan Sulawesi Utara, dengan 60% dan 64% dari jumlah penduduk.Di Papua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. Di Sulawesi Utara, kaum Minahasa yang berpusat di sekeliling Manado, berpindah agama ke Protestan pada sekitar abad ke-19. Saat ini, kebanyakan dari penduduk asli Sulawesi Utara menjalankan beberapa aliran Protestan. Selain itu, para transmigran dari pulau Jawa dan Madura yang beragama Islam juga mulai berdatangan. Pada tahun 2006, lima persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah penganut Kristen Protestan.